CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound terbatas di perdagangan Rabu (14/9). Rebound ini menyusul aksi sell-off signifikan yang terjadi di Selasa (13/9). Sementara sentimen pasar masih cenderung negatif. Realisasi inflasi di Agustus 2022 yang berada di atas ekspektasi membangun spekulasi bahwa the Fed mungkin menaikan sukubunga acuan lebih dari 75 bps dalam beberapa pertemuan di sisa 2022. Ditengah berbagai sentimen negatif tersebut, Producer Price Index (PPI) yang biasa dapat digunakan sebagai indikator cost push inflation turun ke 8.7% yoy di Agustus 2022 dari 9.8% yoy di Juli 2022.
Sementara, mayoritas indeks di Eropa melemah di Rabu (14/9), masih terpengaruh oleh data inflasi total dan inflasi inti terbaru di AS. Concern serupa juga ditunjukan dari kenaikan U.K. Core Inflation ke 6.3% yoy di Agustus 2022 dari 6.2% yoy di Juli 2022, meskipun inflasi total turun ke 9.9% di Agustus 2022 dari 10.1% yoy di Juli 2022. Data ekonomi lain adalah Euro Area Industrial Production mengalami kontraksi 2.4% yoy di Juli dibanding pertumbuhan sebesar 2.2% yoy di Juni 2022.
Dari pasar komoditas, harga minyak rebound hingga 2% di Rabu (14/9), dipicu ekspektasi peralihan dari gas ke minyak untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di musim dingin, mengingat tingginya harga gas alam saat ini.
DOMESTIC MARKET REVIEW
[Resistance : 7320 [Pivot : 7275] [Support : 7220]
IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7220 hingga 7320 di Kamis (15/9), ditengah sentimen beragam eksternal dari kecenderungan pelaku pasar domestik untuk wait and see terhadap dapat ekonomi. Pelaku pasar mengantisipasi potensi penurunan surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) ke US$4.09 miliar di Agustus 2022 dari US$4.22 miliar di Juli 2022. Penurunan ini sejalan dengan perkiraan perlambatan pertumbuhan nilai ekspor ke 19.19% yoy di Agustus 2022 dari 32.03% yoy di Juli 2022. Tekanan pada kinerja ekspor Indonesia diperkirakan bisa mereda di akhir September-Oktober. Hal ini didasari ekspektasi pelonggaran lockdown di beberapa kota di Tiongkok yang telah berlangsung beberapa pekan terakhir dan ekspektasi kembalinya demand dari negara-negara di belahan bumi Utara menjelang musim dingin.
Dengan demikian, saham-saham defensif, terutama dengan potensi rebound, seperti TLKM, PGAS, JSMR dan INDF bisa diperhatikan. Saham-saham energi, yaitu MEDC, ADRO, ITMG dan PTBA juga dapat dicermati.
MARKET NEWS
SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp100 miliar pada tahun 2023. Dana tersebut nantinya akan dipergunakan diantaranya untuk perbaikan mesin atau peremajaan mesin. Selain itu, dana tersebut akan dialokasikan untuk program otomatisasi.
INCO PT Vale Indonesia Tbk
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah mengeluarkan belanja modal (capex) sekitra US$44.8 juta pada 2Q-2022. Pengeluaran capex tersebut lebih tingg 6% (enam persen) dari capex yang dikeluarkan pada 1Q-2022.
MTWI PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) telah menggelar RUPSLB pada tanggl 9 September 2022. Hasil dari RUPSLB tersebut, menyetujui penambahan modal Perseroan melalui rights issue dengan mengeluarkan saham baru maksimal 1.4 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
AGRO PT Bank Raya Indonesia Tbk
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berencana melakukan aksi korporasi di pasar modal melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) X atau Rights Issue. Dana hasil rights issue tersebut nantinya akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan yang dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam penyaluran kredit sehingga diharapkan akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan Perseroan.
BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat memberikan return yang optimal kepada pemegang saham terutama dari sisi dividen. Salah
satu faktor pendukung optimisme BRI tersebut yakni melalui Hybrid Bank, dimana perseroan menyatukan layanan fisik dengan layanan digital yang
dimiliki.